Jerman juga mendukung Indonesia dengan dana hibah sekitar 37 juta EUR

Indonesia dan Jerman menandatangani perjanjian proyek-proyek penting bagi pembangunan Indonesia

Jakarta, 14 MEI 2019 - Indonesia dan Jerman menandatangani perjanjian kerja sama teknis yang menandai dimulainya proyek-proyek kolaborasi bilateral yang penting dengan total nilai sekitar 37 Juta EUR dalam bentuk hibah yang dibiayai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ). Kerja sama Indonesia-Jerman yang telah terjalin selama 60 tahun terus berlanjut dan kini diperluas dengan empat proyek baru di bidang tata kelola pemerintahan yang efektif, pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET), serta perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Untuk mendukung upaya Indonesia dalam mencapai Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, proyek kerjasama Indonesia-Jerman tentang “Mobilisasi Sumber Daya Domestik untuk Pembangunan Berkelanjutan” akan berfokus pada kebijakan fiskal dan manajemen pajak untuk membiayai aspek-aspek penting dalam pembangunan Indonesia, termasuk di bidang infrastruktur dan program-program sosial.

Bertujuan untuk memastikan daya saing tenaga kerja masa depan dan memastikan bahwa keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, proyek kerja sama “Reformasi Sistem TVET” akan mendukung reformasi pendidikan kejuruan di Indonesia. Dalam proyek ini, sektor publik dan swasta akan diperkuat kolaborasinya untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.

Lahan gambut adalah sistem penyimpanan alami untuk CO2: Ketika rusak, lahan gambut akan melepaskan emisi CO2 yang dapat merusak iklim. Sebagai upaya lebih lanjut untuk melindungi lingkungan, proyek Indonesia-Jerman tentang “Rehabilitasi dan Pengelolaan Lahan Gambut” bekerja sama dengan pemerintah provinsi Kalimantan Utara untuk mengelola ekosistem lahan gambut secara berkelanjutan di Delta Kayan Sembakung, dengan melibatkan perwakilan dari sektor swasta, desa, dan masyarakat.

Proyek kolaborasi bersama mengenai “Rantai Nilai Pertanian Berkelanjutan di Indonesia” mendukung untuk mengidentifikasi sumber pendapatan alternatif selain kayu dan kelapa sawit untuk petani kecil yang dapat dipasarkan di dalam negeri maupun di luar negeri, serta dapat mencegah deforestasi di Indonesia.

Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Peter Schoof mengatakan: "Sebagai salah satu Mitra Pembangunan Global Jerman, Indonesia merupakan pemain kunci dalam mengatasi isu-isu pembangunan global. Jerman mendukung tekad Indonesia untuk mencapai Agenda 2030 dan komitmennya untuk mengurangi perubahan iklim."

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Luky Alfirman menyampaikan: "Indonesia telah bekerja sama dengan Jerman sejak tahun 1958. Kami memiliki sejarah kerja sama yang panjang dan kami berharap dapat melanjutkan kerja sama yang sukses dalam mencari solusi berkelanjutan untuk masalah-masalah pembangunan utama Indonesia dan juga masalah-masalah pembangunan global."

Kontribusi Jerman dalam proyek-proyek ini akan dilaksanakan oleh BAPPENAS dan kementerian dan lembaga subnasional Indonesia yang relevan, didukung oleh GIZ, sebuah lembaga pembangunan Jerman.

Kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman dimulai sejak tahun 1958. Sejak saat itu, Jerman telah mendukung Indonesia di berbagai bidang yang berkontribusi pada pembangunan negara. Saat ini, Jerman mendukung Indonesia di bidang Energi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan/Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Teknis dan Perlindungan Lingkungan. Selain itu, tata kelola pemerintahan dan kerja sama sektor swasta tetap menjadi pilar utama dalam kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman.

Signing of a Technical Cooperation (TC) Agreement between Germany and Indonesia
Signing of a Technical Cooperation (TC) Agreement between Germany and Indonesia
Signing of a Technical Cooperation (TC) Agreement between Germany and Indonesia
In frame: German Ambassador, GIZ Country Director and DG of Budget Financing, Ministry of Finance IDN
0/0
Loading